Pembeli : Selamat sore mbak. Penjual : Selamat sore, dengan saudari Hanif ? Pembeli : Benar mbak, saya Hanif yang menghubungi mbak pagi tadi. Penjual : Baiklah, Langsung ke inti nya saja, apa benar Anda tertarik dengan sepeda yang di iklankan di Toko Bagus itu? Pembeli : Betul mbak, dari foto yang ditampilkan di Toko Bagus, saya tertarik ingin memlihat fisik asli sepeda tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya sepeda mbak masih dalam keadaan baik dan baru. Penjual : Ohh itu betul sekali , sepeda itu baru saya beli sekitar 1 tahun yang lalu, dan kondisinya masih bagus, saya menjualnya karena sepeda ini sudah jarang saya pakai Pembeli : Mengapa Anda speda ini jarang anda pakai? apakah sepeda ini rusak ? Penjual : oh tidak, saya tidak memakai sepeda ini karena saya memiliki sepeda motor. Pembeli : Oh begitu mbak, kalau begitu bisa saya lihat sepeda itu sekarang? Penjual : Bisa, mari kita menuju ke parkiran Pembeli : Mari Pejual : Nah ini sepedanya, masih bagus bukan? Pembeli : Iya mbak, persis seperti di foto warnanya masih mengkilat seperti baru. Penjual : Tentu saja, karena sepeda ini selalu saya rawat. Pembeli : Sangat menarik sekali sepeda ini mbak, bolehkah saya mencobanya. Penjual : oh iya , silahkan. Pembeli : Terimakasih mbak. ( Langsung mengkayuh sepedanya ) Penjual : (Setelah saudari Hanif selesai mengecek sepeda tersebut). Bagaimana? mbak nyaman bukan? Pembeli : iya mbak, bicara mengenai barang kan suadah jelas ni mbak, bagaimana kalau harga yang mbak tawarkan? Pembeli : Bicara mengenai sepeda ini kan sudah jelas mbak, sekarang berapa harga yang Anda tawarkan untuk sepeda ini? Penjual : Untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber mengenai harga sepeda Polygon Slimm, saya mematok harga Rp 2.500.000. Pembeli : Waaah, harganya cukup tinggi ya mbak. Penjual : iya itu sesuai dengan kondisi sepedanya mbak, itu harga yang saya Tawarkan. Sekarang berapa haraga yang Anda tawarkan? Pembeli : bagaimana kalau saya menawar seharga 1.800.000 ? Penjual : Waahh, itu terlalu rendah.Saudarikan sudah tahu kondisi sepeda ini. Jadi saya rasa tawaran dari saudari Hanif jauh dibawah harga standarnya. Pembeli : jika dilihat dari keadaan sepeda, keadaan nya masih bagus, tapi anggaran saya hanya segitu mbak, bagaimana kalau saya naikkan 100.000 mbak ? Penjual : Kalau segitu , saya belum bisa melepas sepeda ini. bagaimana kalau saya beri pilihan, kalau saudari Hanif benar-benar menginginkan sepeda ini, saya bisa memberi waktu 1 minggu untuk melunasi. Bagaimana saudari Hanif ? Pembeli : Alternatif yang bagus mbak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan sepeda ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Bagaimana kalau saya naikan menjadi1.950.000 mbak? Penjual : Begini saja saudari Hanif, sepeda ini akan saya lepas dengan harga 2.000.000, itu sudah saya kurangkan 500.000. Jika dibawah harga ini, saya tidak bisa melepas sepeda ini. Jadi bagaimana mbak? Pembeli : Baiklah mbak saya setuju, tetapi pembayarannya sesuai dengan alternatif yang telah disepakati tadi. Penjual : Baiklah saudari Hanif. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana? Pembeli : Pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika sepeda telah saya terima, Bagaimana mbak? Penjual : Baiklah saudari Hanif,Silahkan tanda tangan disini ( sambil mengajukan surat jual beli ). Terimakasih saudari Hanif, senang bekerja sama dengan anda, semoga beruntung dengan sepeda ini. Pembeli : Terimakasih kembali mbak, saya juga merasa senang bekerja sama dengan Anda. baiklah mbak, saya tunggu kedatangan sepeda ini, ini alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ). Penjual : Baiklah saudari Hanif,hati -hati di jalan. Pembeli : Sekali lagi terimaksih mbak, dan selamat sore. Penjual : Sama – sama saudari Hanif. Selamat sore.